Monday, March 17, 2014

Roti Gandum 40 Persen

Sekali lagi ditegaskan, ini roti gandum ya. Jangan salah. Soalnya ada salah satu teman yang aku pamerin foto hasil karyaku ini, dia dengan yakinnya bilang roti gambang. Alamaaak. Padaal coba diliat lebih saksama, beda kan, kaaan....

Di Jakarta bukan perkara susah dapetin roti gandum. Di minimarket, toko kue kecil, sampe bakery ternama, ada kok roti ini. Jadi, bikin sendiri mungkin bagi sebagian orang dianggap buang-buang waktu atau kurang kerjaan. Tapi bagiku enggak begitu. Bisa bikin sendiri itu memberi kepuasan tersendiri. Bahagianya tiada tara, kalau berhasil ya. Kalow nggak berhasil ya bete sih. Hehehe.

Well, untuk percobaan kali ini dengan bangga aku bisa mengatakan bahwa aku berhasil... berhasil... bergasil! *loncat-loncat sambil lempar-lempar loyang ke udara* Resepnya masih tetep nyontek dari sesama blogger, yaitu dari Dapur Vanilla, yang bersumber dari Majalah Sedap, dengan modifikasi dari aku. Jiaaah, nggayaaa. sok-sokan modifikasi. Yang di bawah ini resep yang udah kumodifikasi yah.


Roti Tawar Gandum
Sumber: Majalah Sedap ed. 9/XIII/2012 via Dapur Vanilla

Bahan:
150 gr tepung gandum halus
50 gr tepung gandum kasar
300 gr tepung terigu protein tinggi (pakai komachi)
2 ¼ sdt ragi instan
30 gr gula pasir
30 gr susu bubuk
350 ml air es
50 gr margarin (bisa pakai mentega atau mentega putih/shortening)
1 ¼ sdt garam

Olesan dan taburan:1 kuning telur
mixed seeds secukupnya
Cara membuat:
1.    Campur tepung gandum, terigu, ragi instan, gula pasir, dan susu bubuk. Aduk rata.
2.    Tuang air es sedikit-sedikit sambil diuleni sampai kalis.
3.    Masukkan margarin dan garam. Uleni sampai elastis.  Bulatkan adonan, tutup dengan plastik atau serbet lembab. Diamkan 30 menit.
4.    Kempiskan adonan lalu bagi dua.  Bentuk bulat lagi. Diamkan 10 menit.
5.    Giling tipis memanjang. Gulung sambil dipadatkan dan ditekan. Giling lagi panjang dan gulung.
6.    Letakkan adonan di loyang loaf ukuran 25 x 9 x 7 cm yang sudah dioles margarin.
7.    Tutup dengan plastik, diamkan 75 menit sampai mengembang. (Aku cuma 30 menit, nggak sabar soalnya, hehe)
8.    Oven dengan suhu 180°C selama 30 menit.(Aku pake suhu 220°C di oven listrik Kirin, api atas bawah).
Hasilnya seperti tampak di foto. Cetar membahana yaaa? Nggak kalah loooh dari toko-toko kue. Malah lebih sehat bikinanku. Soalnya dijamin tanpa pengawet dan zat-zat kimia yang berlebihan. Kalau sukses begini, jadi pengen bikin lagi. Lain kali mau pake kacang-kacangan atau kismis. Dan selanjutnya siap menerima pesanan deh, huehehehe.

Tuesday, March 11, 2014

Dorayaki, Kuenya Doraemon

Yuhuuu... kembali lagi dengan percobaan baru, dan dengan "gadget" dapur terbaru hasil belanja online. Yak, di awal bulan Maret ini aku memutuskan berinvestasi alat penggiling mi dan cetakan kue lumpur berbahan teflon. Ada juga sih beberapa printilan yang aku beli, kek loyang chiffon, spatula silikon, ama baskom stainless steel buat bikin adonan kue. Inget ya, ini bukan kalap belanja, tapi investasi. Hihi.

Walopun judulnya cetakan kue lumpur, sebernya cetakannya multifungsi kok. Bisa buat bikin aneka kue. Kalow sebutan kerennya sih snack maker. Buat uji coba perangkat ini aku bikin yang gampang aja. Dorayaki. Pancake kesukaan Doraemon. Resepnya aku ikut Mbak Ita Dapur Khayangan. Cuma bahan-bahannya aku sesuaiin ama yang aku punya aja. Mentega cair aku ganti margarin. Susu cairnya aku ganti pake susu bubuk ditambah air mateng aja. Susu kental manis aku pake susu kental manis cokelat. Untuk isiannya, aku pake aja selai cokelat hazelnut. Kalau resminya dorayaki itu diisi pasta kacang merah.

Hasilnya not bad. Cuma permukaan kuenya beberapa terlalu coklat. Rasanya sih gak gosong tapi penampakannya udah terlalu coklat. Trus kalow dari segi penampakan, udah oke juga secara bisa bersarang bagus. Rasanya aja yang menurutku terlalu standar. Mirip pancake tapi lebih padat dan seret. Tapi kalow baca-baca di blog, emang begitu ternyata. Apa lagi ya? Oiya karena aku pake susu kental manis cokelat, itu ngaruh ke warna kuenya. Jadi agak butek. Enggak kuning cerah.

Trus keknya aku nuang adonnya kebanyakan juga jadi kuenya tebal-tebal. Padaal kalow kue dorayaki tuh mestinya gak terlalu tebal, lalu isiannya dibuat sedikit menggunduk di tengah, jadi entar pas ditangkupin menggembung. Ngerti kan maksudku? Nggak ngerti juga? Ini nih penampakan kue dorayaki dari toko kue Komugi Boulangerie di supermarket jejepangan Papaya, Melawai, Jakarta Selatan.

Tuesday, February 4, 2014

Cake Ketan Hitam Panggang

Ternyata punya smartphone nggak menjamin aku lebih rajin ngeblog. Padaaal pas ganti HP beberapa waktu lalu, salah satu pertimbangannya biar bisa ngeblog di mana saja. Bisa foto-foto, edit foto, dan nulis dari satu gadget. Eh, kenyataannya memble. Walopun udah beberapa kali baking, enggak posting-posting juga.

Oke deh sekarang mari kita mulai dengan hasil eksperimen teranyar, cake ketan hitam panggang. Sebenernya resep aslinya untuk dikukus. Tapi pas dicoba dioven, konon sukses juga. Ya wes aku ikutin aja. Resepnya nyontek dari blog Cake Fever.


Bahan:
250 gram tepung ketan hitam
200 gram gula pasir
200 gram minyak goreng
6 butir telur
1/2 sdt garam
1/2 sdt vanili (aku pakai pasta vanilla)
2 sdm susu kental manis

Cara membuat:
- Kocok telur dan gula hingga kental. Masukkan garam dan vanili, kocok rata. Masukkan susu kental manis, kocok rata.
- Masukkan tepung ketan hitam dengan cara diayak ke dalam kocokan telur, aduk rata.
- Masukkan minyak goreng, perlahan. Aduk balik sampai rata.
- Masukkan adonan ke dalam loyang, panggang 30 menit suhu 180C. Bisa gunakan loyang 30×10, jadinya 2 loyang. Atau gunakan loyang 24×24 kalau mau buat jadi lebih tipis.
- Setelah matang, angkat, dinginkan, keluarkan dari loyang.
- Coret-coret dengan coklat putih cair untuk hiasan. (aku nggak melakukannya)

Aku cuma bikin setengah resep karena takut gagal sayang bahannya. Hueheheh *perhitungan.com*. Trus karna males nyuci banyak-banyak loyang, aku pake loyang kotak ukuran 8 inci. Ternyata ketipisan. Mana pake acara miring pula kuenya akibat letak ovennya miring.

Ceritanya, ovenku emang kutaruh di tumpukan kardus yang rupanya semakin lama semakin nggak sejajar tingginya. Jadi ya begitulah deh. Kueku matang dengan ketinggian berbeda. Sebelah tipis, sebelah lagi lebih tebal.

Soal rasa sih oke yaaa. Enggak terlalu manis dan tentu saja teksturnya khas tepung ketan hitam yang agak berpasir. Yuhuuuu, satu resep lumayan sukseees!

Friday, September 6, 2013

Banana Cake "Ngoboy"

Yeeey, back to baking setelah lama vakum selama puasa dan lebaran. Seneng banget percobaan kali ini suksessss. Walaupun metodenya ngoboy, nggak terlalu ngikutin resep, eh malah hasilnya bagus. Emang sebenernya ini tipe kue antigagal sih, banana cake doang gitu loh.

Kue ini aku pilih dalam rangka menyelamatkan pisang tak termakan yang udah coklat-coklat kulitnya. Pisangnya sih cuma satu, tapi pantang dong buang-buang makanan. Bahan-bahannya aku ngikutin resep dari Simply Recipes, trus metode campur-canpurnya aku ngikut resep Banana Cake Nia NCC yang aku ambil dari sini. Tapi tanpa sengaja aku modifikasi sendiri berubung nggak cermat baca resep, jadi beberapa bahan yang mestinya dipisah malah langsung dicampur semua.

Ini dia resep ala aku. Nulisnya sambil nginget-nginget soalnya tadi asal cemplang-cemplung sih.

Bahan:
1 pisang, haluskan pake garpu
1/3-nya dari 1/3 cup minyak (nah lo berapa tuh, pokoknya kira-kira segitu deh)
1/3 cup gula pasir (trus dikurangi lagi sedikit karna takut kemanisan)
1 telur, kocok lepas
1/3 sdt vanilla bubuk
1/3 sdt soda kue (tapi kecampur baking powder sedikit gara-gara salah baca :p)
sedikit garam
1/3 sdt kayu manis (tapi kurang berasa ternyata) *yang ini tambahan dari aku sendiri
1/2 cup terigu serbaguna
Choco chips buat taburan

Cara membuat:
- Panaskan oven 180 derajat celsius.
- Campur pisang yang udah dihaluskan, minyak, dan telur.
- Di tempat terpisah, campur bahan kering (kecuali gula), ayak. Masukkan gula. (Aku tadi malah langsung campur semuanya, hahaha, barbar banget).
- Masukkan bahan kering ke bahan basah sedikit demi sedikit sambil diaduk pake spatula. Jangan overmix biar nggak bantat. Taburi choco chips.
- Tuangkan ke loyang yang udah diolesi margarin dan ditaburi tepung (jadi satu loyang loaf 6 x 13 cm). Kalau versiku, 20 menit pertama pake api bawah, selebihnya pake api atas.

Daaaan, yuhuuu kueku matang sempurna. Dengan permukaan yang coklat sesuai selera. Kuenya lembut dan nggak berat. Udah pas banget. Smoga selanjutnya juga pas, hehe. Sepertinya resep ini bisa jadi andalan soalnya nggak perlu pake mikser dan rasanya juga cihuy. Tinggal dimodifikasi lagi dikasih kacang-kacangan, kismis, atau keju. Yummy!

Oiya pas ngubek-ubek foto di komputer, nemu penampakan banana cake yang aku bikin nurut resep Simply Recipes, cuma tepungnya aku kurangin aja.Trus adonannya aku tambahin choco chips ama almond cincang.

Monday, September 2, 2013

Mmm-Mmm Blacky Brownies

Setelah (ngerasa) sukses dengan uji coba muffin, sekarang saatnya move on (alay banget). Tetep yang simpel-simpel dan tanpa mikser sih, yaitu brownies. Aku googling dengan kata kunci "no mixer brownie" dan keluarlah berbagai resep.

Menyesuaikan dengan bahan-bahan yang ada, aku pilih resep ini. Judulnya Mmm-Mmm Better Brownies. Tapi berhubung hasilnya jadi cenderung kehitaman, judulnya aku ganti semena-mena jadi Mmm-Mmm Blacky Brownies, hehehe.

Bahan:
1/2 cup minyak sayur

1 cup
gula kastor
1 sendok teh
vanilla extract (aku pake 1/2 sdt vanilla bubuk)
2
telur
1/2 cup terigu serbaguna

1/3 cup
cokelat bubuk
1/4 sendok teh
baking powder
1/4 sendok teh
garam
1/2 cup
walnut (aku ganti meises dan kacang tanah cincang)

Cara membuat:
Panaskan oven 175 derajat celsius. Olesi loyang dengan margarin dan taburi tepung.
Aduk rata minyak, gula, dan vanilla. Masukkan telur. Di wadah terpisah, campurkan tepung, cokelat bubuk, baking powder, dan garam (kalau aku, campur dan ayak).
Masukkan sedikit demi sedikit ke adonan telur, aduk rata. Masukkan bahan campuran (meises dan kacang cincang). Aduk rata. Tuang ke loyang.
Oven sampai 20-25 menit.

 
Barusan ngeliat videonya, ternyata ngocok telur, minyak, dan gulanya pake mikser dooong, hahahaa. Sementara aku dengan pedenya maen aduk-aduk doang pake whisk. Hasilnya sih mateng-mateng aja, teksturnya beremah. Entah karena kelamaan atau suhu ovennya kepanasan, dalemnya nggak ada efek-efek fudgy-nya sama sekali. Rasanya, kalau menurut temen-temen udah nyoklat, cuma kacangnya kurang garing karena emang nggak kusangrai atau oven sebelumnya.

Hmm, berarti akan ada episode berikutnya. Nantikan yaaaa :)

Sunday, July 28, 2013

Best Ever Chocolate Custard Muffin for My Best Friend

Udah lama liat postingan Mbak Hesti soal muffin cokelat yang katanya uenakkk ini. Udah banyak juga yang mraktekin dan semua bilang muffin ini beda. Lembut dan nyoklat banget. Udah pengen nyoba, tapi berubung lagi sibuk sana-sini (sibuk-sibuk nggak penting gitu deh sebenernya), baru kesampean awal Juli kemaren.

Kebetulan sahabat baikku ulang tahun. Kesempatan bagus buat nyobain resep ini. Resep detailnya ada di blog Mbak Hesti ya, silakan meluncur ke sini.

Aku udah browsing sana-sini sebelum nyoba bikin, biar hasilnya sempurna. Eh tapi tetep aja ada kesalahan teknis. Pas bagian manasin campuran maizena, cokelat bubuk, air, dan gula palem harusnya sampe adonan meletup-letup dan licin nggak bergerindil. Karena panik (kebiasaan buruk yang belum ilang-ilang), begitu adonan udah mulai kental (meski belum meletup-letup) pancinya langsung aku angkat. Takutnya kebablasan trus malah nggak jadi.

Mungkin itu yang bikin hasil akhir muffinku nggak seperti punya Mbak Hesti yang retak-retak dengan cantiknya. Muffinku matang kek cupcake, datar tanpa retakan. Rasanya sih enak. Teksturnya lembut dan rasanya nyoklat banget. Hanya terlalu manis aja buatku meski gulanya udah dikurangi dari takaran di resep.

Well, tapi nggak terlalu mengecewakan lah. Biar agak cantik, aku olesi atasnya pake selai cokelat kacang (di minimarket lagi nggak ada yang cokelat), plus ditaburi sprinkle warna-warni. Daaan, jadilah kue ulang tahun jadi-jadian, hahahaha. Happy birthday my best friend! Wish you all the best, all the sweetest :)

Friday, June 28, 2013

Muffin Lemon Keju

Lagi demen lemon nih. Bukan karena abis ikut seminar kesehatan tentang food combining ala Erikar Lebang loh. Kalow dia kan menyarankan untuk detoks segelas air putih + perasan satu buah lemon setiap pagi. Pernah nyoba sih sekali, tapi yang begitu-begitu beban psikologisnya berat euy, berasa minum obat Harus pelan-pelan kali yah.

Sebagai permulaan, targetnya berusaha nggak selalu minum kopi tiap pagi. Sekarang diselingi lemon tea. Dan biar nggak kebanyakan gula, kadang gulanya diganti madu, atau setidaknya gula plus madu.

Nah, ngomongin soal lemon, keknya seru juga tuh bikin kue yang mengandung lemon. Kebetulan sebelumnya pernah browsing resep kue yang pake poppy seed, dan rata-rata poppy seed itu dipake di kue-kue berlemon. Cucoklah.

Jadi sebelum poppy seed-ku kedaluwarsa dan mumpung dapet lemon bagus-bagus di pasar Palmerah dan sebelum kesibukan akhir pekan melanda, berkreasilah aku.

Resepnya aku nyontek dari Sarang Japati dengan beberapa modifikasi ala aku.

Bahan:
2 cup tepung terigu terigu serbaguna
1 cup gula pasir (dikurangi)
2 sdt baking powder
1/2 cup (1 stick) mentega, lelehkan (pakai margarin)
3/4 cup susu cair
2 butir telur
2 sdt parutan kulit lemon (dikurangi sedikit karna males marut hehe)
1/4 cup air jeruk lemon segar
1/2 cup (atau lebih) semisweet choco chips (diganti keju yang diserut kasar)
poppy seed secukupnya (resep aslinya gak pakai)

Cara membuat:
Siapkan loyang muffin isi 12, lapisi dengan paper cup.
Set oven dengan suhu 375o F

1. Campurkan terigu, gula dan baking powder dalam wadah berukuran sedang, aduk rata, sisihkan.
2. Kocok (cukup dengan kocokan kawat) telur, mentega cair, susu, air jeruk lemon serta parutan kulit jeruk.
3. Setelah rata, masukkan adonan tepung, aduk sampai rata (jangan overmix)
4. Masukkan keju serut, aduk secukupnya.
5. Tuang ke dalam cetakan muffin (paling bagus menggunakan sendok es krim atau sendopk khusus cookies).
6. Taburi permukaan muffin dengan gula pasir.
7. Panggang dalam oven selama 22-24 menit atau sampai matang.
8. Biarkan selama 5 menit dalam loyang, setelah itu, angkat dan dinginkan di rak.

Aku cuma bikin setengah resep aja, jadi 6 cup muffin standar. Pas dioven harum lemonnya segeeeer banget. Hasil akhirnya juga cantik walaupun nggak menjulang dan merekah. Jadi kek permukaan butter cake biasa gitu.

Pas dicicipin, asem lemonnya pas, tapi manisnya masih agak berlebihan. Buat yang suka manis sih mungkin pas. Tapi karna aku nggak terlalu doyan yang manis-manis, menurutku takaran gulanya masih perlu dikurangi.